Apa yang harus dilakukan ketika digigit kelabang?

Kelabang16

Digigit kelabang memang sakit, “nyut nyut” rasa sakit akan semakin sakit. Tapi tidak perlu terlalu khawatir, racun kelabang tidak seberbahaya racun kalajengking. Racun kelabang hanya akan berpengaruh disekitar gigitan saja, berbeda dengan racun kalajengking yang akan cepat menyebar melalui peredaran darah.
Kelabang menyukai tempat tempat yang lembab, seperti tumpukan kain kain, tumpukan kayu, dan sampah. Jadi, jagalah rumah agar tetap bersih dan rapi, jika tidak ingin berteman dengan bangsa kelabang. Kelabang sangat menyukai bau ikan, baik yang dimasak maupun tidak, jadi jangan pernah membuang sembarangan tulang tulang ikan sehabis makan jika tidak ingin rumahmu menjadi sarang kelabang.
Jika menemukan kelabang di rumahmu, segera bunuh, jangan biarkan dia hidup agar tidak menggigitmu dan orang lain. Jangan khawatir kelabang akan punah, hal itu kecil sekali kemungkinannya, karena kelabang memang memiliki ilmu pertahanan yang cukup kuat untuk bertahan hidup dimanapun, walau tidak sehebat kecoa. Tapi berhati hatilah ketika menghancurkannya, karena tubuhnya lentur dan panjang, kamu dapat tergigit kapan saja jika lengah. Segera hancurkan kepalanya.
Jika tergigit kelabang, hal pertama yang harus dilakukan ialah membunuh kelabangnya agar terhindar dari dendam dan gigitan lanjutan. Karena kelabang menyukai tumpukan kain, maka tutuplah jalur pelarian kelabang dengan kain agar ia bersembunyi, itulah kesempatan yang tepat untuk memusnahkan makhluk itu. Membunuhnya dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah dengan menyiramnya dengan air panas sebanyak mungkin hingga ia menggulungkan kakinya, cara yang lain ialah dengan melumat dengan sekuat tenaga kepalanya hingga seluruh tubuhnya. Jangan menyemprotnya dengan aerosol serangga (obat nyamuk semprot) karena akan membuatnya bergerak liar dan semakin liar.
Maaf karena banyak celoteh, tapi itu penting. Setelah membasmi kelabangnya, maka sekarang saatnya melakukan hal hal kepada tempat gigitannya. Segera lumuri sekitar gigitan dengan larutan garam inggris atau dapat juga menggunakan minyak batu, setelah itu ikat dengan kain di atas gigitan, misalnya jika tergigit di jari kaki, maka kain dapat diikat di pergelangan kaki, hal ini berguna untuk mengurangi sakit. Yang terakhir, tidurlah.

Versi video dengan informasi yang lebih lengkap.. silahkan di cek, jangan lupa subscribe

f

Ver
Semua jenis kelabang memiliki gigtan yang sungguh mengerikan rasa sakitnya, hanya saja antara setiap jenis keabang memiliki rasa gigitan sakit yang berbeda. Kelabang yang bewarna merah pekat tidak memberikan rasa sakit yang terlalu lama, paling lama hanya dua hari, kelabang merah yang kakinya lebih banyak dan rapat dapat memberikan rasa sakit yang lebih lama, kelabang yang bewarna hijau kebiruan memiliki gigitan yang sangat sakit disbanding jenis keabang lain. Tapi semua itu tergantung pada bagaimana perawatan dan pengobatan terhadap gigitannya.
Yang saya tuliskan adalah berdasarkan pengalaman, karena waktu itu di tempat tinggal saya tidak ada dokter. Jadi, tips di atas berguna ketika darurat, sedapat mungkin segera bawa ke dokter atau puskesmas, terutama jika tersengat kelabang hijau (dan kalajengking).

Latihan soal mengenai athropoda

Kunjungi ya web biologi yang super lengkap ini http://biologigonz.blogspot.com

1. Manakah pernyataan dibwah ini yang paling tepat mengenai ciri-ciri arthropoda?

A. Lapisan embrionalnya dipoblastik

B. Belum memiliki rangka luar

C. Tubuh dilindungi mantel

D. Tidak memiliki anus

E. Memiliki kaki bersendi sendi

 

2. Classes below, including phylum Arthropoda except ….

A. Crustacea

B. Myriapoda

C. Arachnida

D. Insects

E. Hymenoptera

 

3. A zoologist, found the animal with the characteristics; has a head that is integrated with the body, has four pairs of legs, there spineret. So it is probable that animal belongs to the class ….

A. Crustacea

B. Arachnida

C. Insecta

D. Myriapoda

E. Chilopoda

 

4. Manakah diantara berikut ini yang memiliki paru-paru buku?

A. Kutu buku.

B. Arachnidea

C. Insecta

D. Myriapoda

E. Chilopoda

 

5. Ditemukan hewan dengan ciriciri sebagai berikut;karnivora,tubuhnya pipih beruas-ruas,memiliki antena, sistem pernafasan melibatkan trakea, setiap kaki terdapat dua pasang kaki

Dari ciri ciri yang disebutkan, maka besar kemungkinan hewan arthropoda tersebut berasal dari kelas dan subkelas apa?

A. Crustacaea, enteromastraca

B. Crustacea, Malacostraca

C. Arachnida Scorpionida

D. Myriapoda, Chilopoda

E. Myriapoda, Diplopoda

 

6. Manakah diantara hewan berikut, yang merupakan bahan dari pembuatan ebi?

A. Kepiting

B. Udang

C. Lobster

D. Belalang

E. Jangkrik

 

7. Berikut ini adalah ciri – ciri arthropoda, antara lain:

1. Kepala dan dadanya bersatu perutm terpisah

2. Tubuhnya ditutupi oleh kerangka luar

3. Kaki hanya pada segmen saja dan berjumlah 4pasang

4. Sayap ditemukan berpasangan pada ruas dada

5. Matanya merupakan mata faset

Ciri –ciri yang dimiliki insekta ditunjukkan oleh nomor….

A. 1,2,3

B. 1,2,4

C. 2,3,4

D. 2,3,5

E. 2,4,5

 

 

8. Consider the following table

no Body Feet Head Chest Wing

1 Terbagi banyak ruas yang sama 1 pairs each segment Clearly visible Does’nt exist Doesn’t exist

2 Terbagi menjadi dua bagian 4 pairs United with the Chest United with the head Doesn’t exist

3 Terbagi menjadi tiga bagian 3 pairs Clearly visible There’s 3 segment Exist

4 Terbagi menjadi dua bagian 1 pairs each segment United with the Chest United with the head Doesn’t exist

From the table bellow, we may conclude arachnidea and Insecta showed in number….

A. 1 and 2

B. 1 and 3

C. 2 dan 3

D. 2 and 4

E. 3 and 5

Untuk soal nomor 9 dan 10 perhatikan gambar dibawah ini

 

9. Perhatikan gambar diatas! Organ yang befungsi untuk mengarahkan udang saat berenang ditunjukkan oleh huruf….

A. A

B. B

C. D

D. E

E. D dan E

 

10. Organ yang ditunjukkan oleh huruf C disebut….

A. Karapaks

B. Rostrum

C. Telson

D. Celiped

E. Pelindung malpighi

 

11. Perhatikan gambar!

 

Gambar hewan diatas memiliki sistem pernafasan dengan….

A. Paru – paru buku

B. Insang buku

C. Kulit

D. Trakea

E. Insang biasa

 

12. Pedipalpus, adalah bagian dari mulut pada laba laba, yang berfungsi sebagai….

A. Alat untuk memasukkan sperma ke tubuh betina

B. Organ untuk memasukkan kelenjar racun

C. Organ untuk menghasilkan sutera

D. Organ memasukkan sperma ke dalam tubuh betina

E. alat untuk mencengkram mangsa

13. An adventurer, found an animal with characteristic. Has flat and long body segmented,long antenna, one pairs of leg each segment, it mouth has poison. From the caharcteristic found, we may conclude the animal subclass is….

A. Chilopoda

B. Diplopoda

C. Acarina

D. Insecta

E. Centipede

14. The main difference, from the class Insecta with other arthropods is ….

A. The number of legs per segment

B. Absence of wings

C. Habitat

D. Respiratory organ

E. Way of life

 

15. Perhatikan gambar! Berdasarkan tipe mulutnya maka gambar hewan disamping, memiliki tipe mulut….

A. Menusuk-menghisap

B. Menjilat-meraba

C. Mengunyah-menggigit

D. Meraba

E. Menghisap

 

16. Perhatikan gambar disamping! Hewan tersebut termasuk memiliki tipe mulut….

A. meraba

B. Menghisap

C. menjilat

D. Menusuk

E. Mengunyah

17. Hewan pada gambar no 16 memiliki kekerabatan paling dekat dengan….

A. Anopheles sp

B. Periplaneta americana

C. Thysanura

D. Papilio machaon

E. Bombyx mory

 

 

No 18 dan 19 perhatikan gambar!

 

18. berdasarkan karakteristik sayapnya, hewan tersebut termasuk kelas….

A. Odonata

B. Hymenoptera

C. Orthoptera

D. Siphonoptera

E. Coleoptera

19. Hewan pada gambar ini (pada no 18) memiliki mulut tipe….

A. menggigit

B. meraba

C. menghisap

D. menjilat

E. menusuk

 

20. Seorang zoologis menemukan serangga, dengan ciri – ciri sebagai berikut memiliki tegmina, metamorfosis tidak sempurna, mulut tipe menggigit-mengunyah, memiliki sayap yang lurus, pada malam hri mengeluarkan bunyi untuk menarik pasangan betinanya. Hewan tersebut termasuk….

A. Lepidoptera

B. Orthoptera

C. Diptera

D. Siphonoptera

E. Hymenoptera

 

21. Berikut ini adalah vector penyakit tidur….

A. Lalat tse-tse

B. Anopheles

C. Wucheria brancofti

D. Aedes aegepty

E. Bombyx mori

 

22. A pairs of walking legs in Crustacea that changes in function to clamper leggs called….

A. Pedipalpus

B. Chelicera

C. Uropoa

D. Telson

E. Celipedia

Arthropoda

ARTHROPODA



Phylum Arthropoda

Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). dimana bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata , terlindung oleh rangka luar dari kitin.Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta)Merupakan hewan kelompok terbesar dalam arti jumlah species maupun penyebarannya. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpigh Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:

  1. Crustacea atau Udang-udangan , Kepiting
  2. Arachnida atau labah-labah , Kala kengking
  3. Insecta atau serangga (Hexapoda)
  4. Myriapoda atau lipan (kaki seribu) , Kelabang

Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut:

 

  • Tubuh beruas-ruas
  • Tubuh terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen).
  • Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothorax)
  • Bentuk simetri bilateral
  • Hewan dengan lapisan embryonalnya bertipe Triploblastik Coelomata ( Mempunyai tiga lapisan embryonal ekto-meso dan endoderm yang bisa berdefrensiasi menjadi organ tubuh , dimana setelah terbentuk tubuh bagian dalam tubuh itu terdapat rongga ( Coelom) dan tentu rongga itu bisa untuk diisi materi dari luar misalnya makanan , oksigen dll
  • Rongga tubuh berisi darah, disebut hemocoel.
  • Rangka luar keras ( eksoskeleton) yang tersusun atas zat kitin / protein sebagai pembungkus tubuh , yang bisa dieksidisis
  • Urat-urat dagingnya bergaris melintang.
  • Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
  • System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka, satu-satunya buluh darah yang ada berupa saluran lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai lubang-lubang di sebelah lateral.
  • Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebih lurus), ada mulut dan anus.
  • Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)
  • Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus
  • sistem reproduksi terpisah (gonokoris) artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)
  • System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena, Sistem syaraf itu terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
  • Sistem pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran pencernaan, limbah dikeluarkan melalui anus.
  • Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

A. Crustacea atau Udang-udangan

Ciri-ciri Crustacea

  • Pada kepalanya terdapat lima pasang alat gerak sebagai berikut:
  • Tiga pasang rahang yaitu, satu pasang Mandi Bula, satu pasang maksila petama, dan satu pasang maksila kedua.
  • Dua pasang antena dengan alat-alat tambahan disekitarya yang bersifat tipikal biramus (bercabang dua)
  • Peredaran darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapilar
  • Sebagian besar anggotanya bernafas dengan insang, tetapi hewan yang ukuran tubuhnya kecil bernapas dengan seluruh permukaan tubuhnya
  • Hewan ini dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina
  • Kakinya terdapat hampir di seluruh permukaan tubuhnya
  • Kepalanya terbentuk sebagai persatuan segmen.
  • Klasifikasi / Sistematika :

Kelas Ctustacea terbagi atas 2 subkelas yaitu:

  1. Subkelas Malacostrata(udang tingkat tinggi)
  2. Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah)

1. Sub kelas Malacostrata (udang tingkat tinggi) yang memiliki ciri-ciri sebagai brikut:

  • Tubuhya terdiri atas cephalothoraks
  • Cara perkembangbiakannya dengan telur hasil pembuahan yang menetas menjadi larva yang disebut Nauplius
  • Bernafasnya dengan insang berbentuk bulu-bulu halus
  • Hewan ini tidak berwarna.

Klasifikasi Malacostrata

Subkelas Malacostrata dibagi menjadi 3 ordo sebagai berikut:

  1. Ordo Isopoda
  2. Ordo Stomatopoda
  3. Ordo Decapoda

1. Ordo Isopoda

  • Pada umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar dan darat
  • Ada beberapa diantaranya yang menggerek kayu

2. Ordo Stomatopoda

  • Hidupnya di laut
  • Anggotanya terdiri atas crustacea yang bentuk tubuhnya seperti belalang sembah
  • Di belakang kepalanya terdapat karapaks yang merupakan rangka luar
  • Warna tubuhnya menyolok

3. Ordo Decapoda

  • Anggotanya meliputi udang, kepiting, dan ketam
  • Tiga pasang anggota gerak paling depan pada thoraksnya berubah fungsi menjadi rahang
  • Lima pasang anggota gerak lainnya pada thoraks menjadi kaki sehinga disebut hewan berkaki sepuluh
  • Kepala dan thoraksnya menjadi satu yang dilindungi oleh kaparaks.
  • Contoh :
  1. Cabarus sp (udang air tawar)
  2. Panulirus sp (udang laut lobster)
  3. Penacus sp (udang windu / udang air payau

 

 

B. Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Merupakan mikroorganisme
  • Hidupnya sebagai plankton yang dapat bergerak bebas
  • Hewan ini tidak memiliki insang sehingga bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya

Klasifikasi Entomostraca dibagi menjadi beberapa ordo sebagai berikut:

  1. Ordo Branciopoda
  2. Ordo Ostracoda
  3. Ordo Copepoda
  4. Ordo Cirripedia

1. Ordo Branciopoda

  • Tubuhnya sangat kecil dan hidupnya di air tawar
  • Pada umumnya bertubuh pucat dan transparan.
  • Contoh:
  1. Daphnia Pulex (kutu air)
  2. Lepidurus
  3. Notostraca
  4. Estheria
  5. Conthrostraca

 

2. Ordo Ostracoda

  • Hidupnya di air laut dan air tawar
  • Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai plankton

 
3. Ordo Copepoda

  • Merupakan ordo terbesar di Enromostraca
  • Hidupnya di air laut, tawar dan hidup sebagai plankton

4. Ordo Cirripedia

  • Hidupnya di laut
  • Pada umumnya hidupnya melekat pada suatu tempat

System Organ Crustacea

  • System pernapasannya berupa insang kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh
  • System pencernaan terdiri atas 3 bagian yaitu: tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (ampela), dan lambung kelenjar.
  • Sistem reproduksinya diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.

Habitat

  • Hewan ini sebagian besar hidup di air yaitu danau, laut, dan sungai.
  • Di laut hewan ini hidup mulai dari pantai hingga laut dalam.
  • Namun ada juga yang hidup di air tawar dan di darat.

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Crustacea menguntungkan bagi manusia dalam beberapa bidang seperti berikut ini:

  1. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misalnya udang, lobster, dan kepiting.
  2. Bidang Ekologi; Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda

Crustacea yang merugikan antara lain:

  • Merusak lambung kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda
  • Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya misalnya anggota Cirripedia dan Copepoda.
  • Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam.

 

B. Insecta atau Serangga
Anggotanya sangat besar dan bervariasi sehingga dipelajari dalam cabang ilmu biologi tersendiri yang disebut Entomologi (entomos = serangga, logos = ilmu), yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga.

Ciri-ciri Insecta

  • Sebagian anggotanya hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar. Jarang sekali hewan ini yang hidup di dalam air laut.
  • Ukuran tubuhnya bervariasi, ada yang bersifat mikroskopis sampai ada yang beberapa sentimeter panjangnya.
  • Tubuhnya terdiri atas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut).
  • Pada abdomennya biasanya terdapat 6-11 segmen, dan satu ataupun dua sayap.
  • Alat pencenaan makanannya terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, usus akhir, dan anus.
  • Penghancuran makanan terjadi dalam lambung otot.
  • Pada kepalanya terdapat:Sepasang mata faset (mata majemuk) tetapi ada yang bermata tunggal , Sepasang antena sebagai alat peraba dan Empat pasang alat mulut
  • Pada serangga betina terdapat ovipositor yang berguna untuk menyimpan telur.
  • Pada segmen pertama dari abomennya memiliki membran hympanum untuk mendengar
  • Hewan ini tidak mempunyai zat warna merah, tetapi ada sel darah dan pembuluh
  • System saraf tangga tali.

 

Empat bentuk mulut, yaitu:

  1. Alat mulut menggigit pada semut , belalang , ratap , jangkrik
  2. Alat mulut menggigit dan menjilat pada lebah
  3. Alat mulut mengisap pada kupu-kupu
  4. Alat mulut menusuk dan mengisap pada nyamuk

 
Thoraks (dada) terbagi atas 3 segmen, yaitu:

  1. Prothoraks (bagian depan), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap
  2. Mesothoraks (bagian tengah), terdapat sepasang kaki jalan dan kadang-kadang ada sepasang sayap
  3. Metathoraks (bagian belakang), terdapat sepasang kaki jalan.

Metamorfosis

  • Hewan ini mengalami metamorfosis (perubahan bentuk tubuh menuju kedewasaan) sebagai berikut:

A. Metamorfosis sempurna

  • Telur larva kepompong (pupa) imago (dewasa).
  • Contoh: kupu-kupu, lalat, dan tawon.

B. Metamorfosis tidak sempurna Telur – nimfa imago
Contoh : jangkrik . Lipas .Belalang
C. Tidak mengalami metamorfosis : dari telur – Imago ( dewasa )

  • Contoh: Lepisma (kutu buku)

 
Klasifikasi / Sistematika
Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas sebagai berikut:Subkelas Apterygota yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tubuh berwarna perak dan tidak memiliki sayap
  • Tidak mengalami metamorfosis
  • Thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang jelas.

Klasifikasi Apterygota

  • Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut:
  1. Thysaruna, yaitu Apterygota yang memiliki antena panjang.
  2. Contoh:Lepisma Saccharina (kutu buku) , Mempunyai kemampuan merusak buku dan pakaian yang dikanji, Menghasilkan enzim selulosa yang berguna untuk mengubah selulosa menjadi gula sederhana.

 
Collembola

  • Hidup di tanah terutama di hutan yang lembab
  • Antenanya berbuku-buku

Pterygota dibedakan antara Exopterygota dan Endopterygota.

  • Exopterygota, memiliki sayap yang merupakan tonjolan luar dari dinding tubuh dan metamorfosisnya tidak sempurna.
  • Endopterygota, sayapnya berkembang dari penonjolan ke dalam dari dalam dinding dan metamorfosisnya tidak sempurna.

Subkelas Pterygota dibagi menjadi 10 ordo sebagai berikut:

1. Ordo Archiptera atau Isoptera (bersayap asli)

  • Termasuk Exopterygota
  • Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama
  • Metamorfosisnya tidak sempurna
  • Aeshna (capung) dan Reticulitermis (anai-anai) , Rayap

 
Rayap

  • Rayap membentuk susunan masyarakat (polimorfisme), yaitu raja, ratu, prajurit (tentara), dan pekerja (tidak bersayap)
  • Rayap prajurit dan pekerja mandul
  • Di dalam usus rayap terdapat flagellata yang mencerna selulosa.

2. Ordo Neuroptera (bersayap jala)

  • Termasuk Endopterygota
  • Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan
  • Metamorfosisnya sempurna
  • Mempunyai alat mulut menggigit.
  • Contoh: Myrmeleon frontalis (undur-undur)

 
3. Ordo Orthoptera (bersayap lurus)

  • Termasuk Exopterygota
  • Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis
  • Metamorfosisnya tidak sempurna
  • Mempunyai alat mulut menggigit
  • Contoh:
  1. Blatta orientalis (kecoak)
  2. Manthis religiosa (belalang sembah)
  3. Gyrlius domestica (jangkrik)
  4. Gyrllotalpa hirsute (anjing tanah/orong orong)
  5. Branchytrupes (gangsir)

 

 

4. Ordo Rinchota
Ordo Rinchota dibagi menjadi dua familia sebagai berikut:

Hemiptera

  • Termasuk Exopterygota
  • Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti selaput tipis
  • Mempunyai mulut menusuk dan mengisap
  • Metamorfosisnya tidak sempurna
  • Contoh:
  1. Podops vermiculata (walang colelat)
  2. Leptopcorisa acuta (wlang sangit)
  3. Cymex rotundatus (kutu busuk)

Homoptera

  • Termasuk Expterygota
  • Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput
  • Pada waktu istirahat sayap dilipat
  • Metamorfosisnya tidak sempurna
  • Contoh:
  1. Nilaparvata lugegens (wereng
  2. Pediculus capitis (kutu kepala)
  3. Aphis medicaginis (kutu daun)
  4. Coccidae (kutu perisai)

5. Ordo Coleoptera

  • Termasuk Endopterygota
  • Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap karena zat tanduk
  • Sayap belakangnya tipis berupa selaput
  • Contoh:
  1. Chrysochrosa fulminans (samber lilen)
  2. Coccinella sp. (kepik emas)
  3. Orhyctes rhinoceros (kumbang tanduk)
  4. Hydrous picicornis (kepik)
  5. Xylotropes gideon (kumbang kelapa)
  6. Calandra oryzae (kumbang beras)
  7. Lampryris (kunang-kunang)

6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

  • Termasuk Endopterygota
  • Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama
  • Mempunyai alat mulut menggigit dan menjilat
  • Contoh:
  1. Apis indica (lebah madu)
  2. Oechophylla smaragdina (semut rangrang)
  3. Delichoderus bituberculatus (semut hitam)

LEBAH MADU (Apis indica)

  • Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta susunan masyakat lebah , yaitu:
  1. Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat mengurus telur dan larva.
  2. Lebah tentara
  3. Lebah jantan
  4. Lebah ratu

 
7. Ordo Diptera (bersayap dua)

  • Termasuk Endopterygota
  • Mempunyai dua pasang sayap tipis
  • Metamorfosisnya sempurna
  • Contoh:
  1. Culex sp.
  2. Aedes aegepty
  3. Anopheles dudlowi
  4. Glossina morsitans (lalat tse-tse)
  5. Drosophila melanogaster (lalat buah)
  6. Anopheles sundaicus (vector penyakit malaria)
  7. Musca domestica (lalat rumah)
  8. Mansonia sp

KARAKTERISTIK LALAT

  • ukuran tubuh hampir sama dengan Musca domestica.
  • memiliki warna tubuh hitam sampai kecoklatan dan mata berwarna mengkilap
  • Ukuran dewasa 7-8 mm dengan 4 dorsal garis-garis hitam membujur di dada, 2 garis-garis tengah dipisahkan oleh daerah terkemuka dan perut pucat dengan daerah gelap hampir bulat.
  • Kepalanya dengan belalai / puncak keras, ditarik, diproyeksikan ke depan dari bagian bawah kepala.
  • Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah pada hewan ternak.
  • Antena 3-tersegmentasi, kedua segmen dengan jahitan yang membujur (line printer), segmen ketiga dengan seta (tepi) dan bulu di sisi dorsal saja.
  • Sayap dengan longitudinal keempat melengkung ke depan dan pembuluh darah menuju vena k
  • sayap disimpan lebar saat istirahat,
  • ketika dia berpijak kepala menghadap ke atas dan menyentuh perut permukaan di mana ia berpijak.
  • Sayapnya jernih.
  • Lalat jantan maupun betinanya menghisap darah (Tse tse) dan merupakan penerbang yang kuat dan berumur panjang.
  • Aktif pada siang hari dan gigitannya menyakitkan.
  • Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat kandang antara lain Brucella abortus, B. Militensis dan Bacillus antracis.
  • Lalat mengalami metamorfosis sempurna.
  • induk dari S. calcitrans (L) biasanya meletakkan telur di permukaan daun (biasanya jerami) atau tempat-tempat yang terletak di atas permukaan air.
  • Larvanya bersifat akuatik, pada dewasa jantan sering terdapat pada bunga-bunga untuk mengambil pollen/nectar
  • Larva dewasa, tanpa mata atau kaki rata dengan kepala besar dan bulat segmen belakang, kepala diwakili oleh sepasang kait gelap.
  • Posterior spiracles (pernafasan pori-pori) daerah sedikit lebih tinggi dari spiracles benar-benar halus dan gelap, dengan 3 lubang atau slot berbentuk espiraculares (berkelok-kelok) dan khusus non-struktur dalam bentuk thread (tombol) di tengah.
  • Kepompong berwarna cokelat dengan ukuran 6-7 mm.
  • Proses metamorfosis dari telur sampai menjadi lalat dewasa, memerlukan waktu 3-4 minggu.

 

8. Ordo Siphonoptera

  • Termasuk Endopterygota
  • Tidak bersayap dan bermata tunggal
  • Metamorfosisnya sempurna
  • Mempunyai alat mulut menusuk dan mengisap
  • Contoh
  1. Ctenocephalus cannis (kutu anjing)
  2. Ctenocephalus felis (kutu kucing)
  3. Pulex irritan (pinjal manusia)
  4. Xenopsylla cheopsis (kutu tikus)

9. Ordo Lepidoptera

  • Termasuk Endopterygota
  • Mempunyai alat mulut mengisap
  • Metamorfosisnya sempurna
  • Mempunyai dua pasang sayap tipis beraneka ragam warna
  • Contoh:
  1. Acharonitra lachesis (kupu-kupu tengkorak)
  2. Bombyx mori (ngengat sutera)
  3. Attacus atlas (kupu-kupu gajah)
  4. Cricula trifenestrata (kupu-kupu kenari)
  5. Hyblaea puera (kupu-kupu ulat jati)

System Organ Insecta

  • System pernapasan pada serangga disebut system trakea.
  • Pernapasan sistem trakea terdiri atas pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh dan bermuara pada stigma atau spirakel.
  • Udara pernapasan keluar dan masuk ke dalam tubuh Insecta melalui stigma.
  • Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh.

System pencernaan insecta

  • dimulai dari mulut yang terdiri atas bibir atas dan bawah, rahang serta gigi.
  • Dari mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok.
  • Dari tembolok makanan yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin.
  • Selanjutnya makanan masuk ke lambung.
  • Pada lambung terdapat enam pasang kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim.
  • Makanan yang telah dicerna menjadi sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa.
  • Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya, dikeluarkan melalui anus.

System reproduksi Insecta

  • kadang mengalami parthenogenesis maupun paedogenesis.
  • Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah.
  • Sedangkan paedogenesis adalah parthenogenesis yang berlangsung di tubuh larva.

Habitat

  • Hewan ini sebagian besar hidup di darat dan sebagian kecil saja yang hidup di air tawar.
  • Namun, jarang sekali hewan ini yang hidup di air laut.

Peranan Insecta

Beberapa peranan Insecta yang menguntungkan, antara lain:

  • Untuk dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak = gana); serangga ini
  • dapat diperoleh secara musiman.
  • Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata, Apis indica, Apis melifera)
  • Untuk bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori
  • Membantu proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah)
  • Di bidang Ekologi, Insecta merupakan rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen
  • Berbagai Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.

 

 

 

Beberapa peranan Insecta yang merugikan antara lain:

  • ebagai penular berbagai macam penyakit sepeti tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoa
  • Hama putih pada berbagai tanaman, misalnya oleh Pseudococcus cintri, Aspidiotus perniciosus (dari ordo Rhynchota)
  • Parasit pada manusia (mengisap darah), misalnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk
  • Hama padi misalnya wereng dan walang sangit
  • Merusak tanaman budidaya, misalnya belalang, kumbang kelapa, sexava, dan berbagai jenis ulat
  • merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coloeoptera, misalnya kepik.

C. Myriapoda

Ciri-ciri Myriopoda

  • Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks)
  • Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
  • Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit
  • Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap segmen perut kaki, sedangkan pada
  • Alat gerak pada kelompok hewan Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.

Klasifikasi / Sistematika

  • Myriapoda terdiri atas 2 subkelas, yaitu:
  1. Chilopoda (bentuk tubuh gepeng)
  2. Diplopoda ( bentuk tubuh bulat/ gilig)

CHILOPODA

Subkelas Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm
  • Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.
  • Tubuh agak gepeng,
  • terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas).
  • Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya.
  • Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
  • Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya.
  • Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
  • Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
  • Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
    anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
  • Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
    lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
  • Habitat di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
    Kelas ini sering disebut Sentipedes.

DIPLOPODA

Subkelas Diplopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mencakup berbagai macam lengkibang (luing) / kaki seribu
  • Diplopoda hidup di tempat-tempat lembab dan gelap
  • Makanan hewan ini berupa sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.
  • Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiriatas kepala dan badan.
  • Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dantidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped).
  • Pada ruas ke tujuh, satu, ataukedua, kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
  • Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
    tunggal.
  • Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
    yang telah membusuk.
  • Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
  • Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.

Habitat

  • Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat.
  • Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.

System Organ Myriapoda

System pernapasannya

  • berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas,
  • kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.

System pencernaan

  • saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah.
  • Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I,
  • sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan.

System reproduksi

  • secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal).
  • Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar

Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia

  • Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan manusia.
  • Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan.
  • Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

D. Arachnida atau Labah-labah

 
Ciri-ciri Arachnida

  • Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air
  • Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya
  • Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen serta tidak mempunyai antena
  • Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana
  • Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan, yaitu:
  1. Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) untuk memegang mangsanya
  2. Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) untuk melumpuhkan musuhnya
  3. Empat pasang kaki untuk berjalan.
  • Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya
  • Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.

Klasifikasi / Sistematika

Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu:

1. Ordo Scorpionida

  • Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah
  • Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil

2. Ordo Arachnoida

  • Mencakup segala macam labah-labah
  • Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.

3. Ordo Acarina

  • Tubuhnya tidak berbuku-buku
  • Mencakup caplak dan tungau

Ini kelompok Acarina yang lengkap

Zoom Acarina

Habitat

  • Pada umumnya Arachnida hidup di darat. Namun, ada juga yang hidup dalam air.

System Organ Arachnida

System pernapasan

  • berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan

Sistem pencernaan

  • dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus.
  • Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

System reproduksi

  • terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal).
  • Hewan jantan dan hewan betina terpisah (diesis).
  • Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

PERANAN

  • Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama.
  • Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusi
  • Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda
  • Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
  • Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
  • Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
  • Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
  • Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
  • Untuk dimakan, misal laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
  • Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.

sumber : http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/arthropoda.html

Taktik Laba-laba Cegah Kerusakan Jaring

 

Seabad yang lalu, ilmuwan pertama kali menemukan bahwa laba-laba orb weaving (famili Araneidae) menghias jaringnya. Lama setelah penemuan itu, ilmuwan berdebat tentang apa maksud pembuatan dekorasi itu, apakah sekedar untuk keindahan ataukah memiliki maksud lain.

Peneliti Departemen Zoologi Universitas Melbourne, Dr Andre Walter dan Professor Mark Elgar, berhasil menjawab pertanyaan itu dengan hasil risetnya. Menurut mereka, laba-laba membuat dekorasi berpola saling silang itu untuk mencegah kerusakan jaring-jaringnya.

Elgar mengatakan, kerusakan jaring-jaring sangat mahal “biayanya” bagi laba-laba sebab membutuhkan nutrisi dan energi yang tak sedikit untuk membangunnya lagi. “Jadi mereka berevolusi mengembangkan taktik jitu untuk meminimalisir kerusakan,” ungkap Elgar.

Untuk menemukan jawaban ini, dua orang peneliti itu mengumpulkan laba-laba orb weaving dan membiarkannya membangun jaring-jaring di laboratorium. Keduanya lalu meneliti respon laba-laba ketika jaringnya rusak parah, rusak ringan dan tak mengalami kerusakan.

“Fakta bahwa laba-laba meningkatkan aktivitas dekorasi pada jaring rusak parah dan tak meningkatkannya pada jaring rusak ringan menunjukkan bahwa pola silang yang mencolok berfungsi membuat jaring-jaring lebih visible bagi hewan lain yang melewatinya atau terbang di atasnya,” kata Elgar.

“Studi yang kami lakukan membantu menjawab misteri yang ada kini,” tambah Elgar. Penelitian Elgar dan Walter dipublikasikan di jurnal Behavioural Ecology and Sociobiology yang terbit baru-baru ini.

Sumber :
SCIENCEDAILY

Spesies Baru Laba-laba dari Bukit Menoreh

 

Spesies baru laba-laba ditemukan di tiga gua di Pegunungan Menoreh, pegunungan yang membentang di barat laut Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Spesies tersebut ditemukan oleh salah satu penelusur gua bernama Sidiq Harjanto dari Matalabiogama Universitas Gadjah Mada yang tergabung bersama tim penelitian yang dipimpin oleh Cahyo Rahmadi, ilmuwan dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Laba-laba gua yang berwarna putih pucat ini memiliki kaki-kaki yang memanjang dan lebih panjang dibandingkan jenis laba-laba dari luar gua. Selain itu, laba-laba ini memiliki mata yang mengecil dan hanya menyisakan bintik-bintik di bagian depan kepalanya,” Cahyo mendeskripsikan spesies baru laba-laba itu.

Menurut penjelasan Cahyo, spesimen pertama dari spesies laba-laba itu ditemukan oleh Sidiq pada tahun 2008. Untuk kepentingan studi taksonomis, akhirnya diambil dua spesimen lagi. Studi tentang spesies ini dilakukan oleh Cahyo yang saat itu berada di Jepang. Untuk menganalisis, ia bekerja sama dengan Dr M Kunter yang merupakan pakar arachnida asal Slovenia dan Dr Jeremy Miller dari Naturalis Museum, Leiden, Belanda.

Hasil studi mengonfirmasi bahwa spesies laba-laba yang ditemukan benar merupakan spesies baru. Dalam waktu dekat, bersama Miller, Cahyo akan memublikasikan hasil penelitiannya di salah satu jurnal internasional.

Dalam pernyataan yang dikirimkan ke Kompas.com, Rabu (26/10/2011), Cahyo mengatakan, laba-laba gua yang ditemukan termasuk dalam famili Ctenidae dan masuk dalam marga Amauropelma. Penempatan dalam marga tersebut, menurut Cahyo, sebenarnya belum pasti tepat. Namun hingga saat ini, marga itulah yang paling cocok.

Cahyo menjelaskan, Amauropelma merupakan salah satu marga dari famili Ctenidae yang sebaran utamanya ada di Australia. Temuan di Jawa merupakan catatan baru. “Temuan ini membuktikan, gua-gua di karst Jawa merupakan gudangnya jenis baru yang masih memerlukan waktu untuk dieksplorasi dan diungkap kekayaannya,” tutur Cahyo.

“Banyak temuan menarik yang saya temukan selama menyusuri gua-gua dari Banteng hingga Tuban, bahkan sampai Pulau Madura,” tambah ilmuwan LIPI yang telah menemukan beragam spesies baru tersebut.

Kini, habitat karst terancam oleh pembukaan pabrik semen baru di beberapa kawasan yang secara otomatis akan mengancam spesies-spesies yang ada. Menurut Cahyo, perlu pengelolaan kawasan karst yang baik sehingga potensi biologi, hidrologi, atau lainnya yang tidak dapat dinilai dengan uang bisa dipertahankan.